Opini

H-1 Bagaimana Nasib Tiket Persib di Grup C?

Direktur PT Persib Bandung Bermartabat, Teddy Tjahjono. 
Direktur PT Persib Bandung Bermartabat, Teddy Tjahjono.

BANDUNG -- Piala Presiden 2022 seharusnya menjadi waktu yang tepat bagi Persib Bandung dengan inovasi yang dimilikinya. Dari mulai bermitra dengan perusahaan blockchain hingga menerapkan seratus persen tiket online.

Sayangnya dengan inovasi tiket yang dijual seratus persen online ini tidak sejalan dengan apa yang terjadi di lapangan. Jangan tanya apakah Persib sudah menjual tiket, jawabannya belum.

Hasil rapat koordinasi pihak penyelenggara dan stakeholder pada Jumat (10/6/2022) memutuskan sebanyak 15.500 penonton dalam laga Persib kontra Bali United di Stadion Gelora Bandung Lautan Api pada Ahad (12/6/2022). Artinya, hanya tribun bawah yang akan digunakan oleh Persib untu menjamu penonton yang hadir di stadion.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Kuota penonton terselesaikan, kini ada kendala lain yang dihadapi calon pembeli tiket. Yakni penggunaan website dan aplikasi resmi dalam membeli tiket. Bukan hanya tiket pertandingan Persib, tapi juga tiga tim lainnya.

Menariknya, saat ini Persib melakukan verifikasi dengan meminta member dari Fansib, sebutan Bobotoh yang mendaftarkan diri di aplikasi Persib, dengan syarat memasukkan data pribadi. Bukan hanya sekedar tanggal lahir dan alamat, tapi juga nomor NIK, foto KTP, serta swafoto dengan memegang KTP.

Sontak hal ini menimbulkan polemik di antara Bobotoh. Dari mulai kecurigaan tentang penjualan data oleh Persib hingga bocornya data menjadi kekhawatiran Bobotoh untuk memverifikasi akunnya.

Padahal, verifikasi adalah satu-satunya cara bagi calon pembeli tiket dalam membeli tiketnya. Direktur PT Persib Bandung Bermartabat, Teddy Tjahjono sempat mengutarakan alasan Persib melakukan verifikasi, yakni integrasi dengan PeduliLindungi.

"Untuk mengetahui dua kali vaksin kan harus terkoneksi dengan aplikasi peduli lindungi, makanya kenapa kita mensyaratkan untuk memberikan NIK di aplikasi kita, adalah untuk supaya terkoneksi ke aplikasi PeduliLindungi," kata Teddy.

Sayangnya, hal ini pun belum cukup meyakinkan Bobotoh. Teddy pun kembali menyebut bahwa seluruh data yang ada dalam database Persib dari hasil verifikasi calon penonton terjamin keamanannya.

"Pasti ada jaminan keamanan, karena itu kan untuk terkoneksi ke aplikasi PeduliLindungi," kata Teddy.

Bobotoh pun akhirnya percaya dan mulai melakukan verifikasi. Tapi apakah Persib sudah mulai menjual tiket? Jawabannya adalah belum.

Suasana di jagad maya pun kembali memanas karena Persis sebagai tuan rumah lainnya, membuka tiket box untuk pembelian tiket. Hal ini berbeda dengan Persib yang akan menjual seratus persen tiket secara online.

Masalah lain pun muncul, Persib membenarkan belum menjual tiket karena belum turunnya izin penggunaan Stadion GBLA. General Coordinator Panitia Penyelenggara Pertandingan Persib untuk Grup C, Budi Bram Rachman menghormati apapun keputusan pihak keamanan dalam penggunaan Stadion GBLA.

"Polisi punya pertimbangan sendiri, perkiraan intelijen kalau ke ranah itu kami kurang tau, sebagai Panpel kalau dilaksanakan di GBLA kami siap apapun yang kami kerjakan," kata Bram.

Kini hanya sisa satu hari lagi tersisa sebelum kick off pertandingan pertama Grup C Piala Presiden mulai. Calon penonton pun was-was untuk war tiket di satu hari sebelum pertandingan, itu pun jika tidak ada masalah lain di hari ini.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image