Bandung Pisan

Program Ketahanan Pangan Buruan Sae Bandung akan Diadopsi Sejumlah Negara

Sejumlah negara akan mengadopsi Program ketahanan pangan Kota Bandung Buruan Sae (Sehat, Alami, Ekonomis). Hal itu terungkap saat Konferensi Internasional U20 dan Milan Urban Food Policy Pact (MUFPP) Asia Pasific Regional Forum di Kota Bandung, belum lama ini.

Head Of MUFPP, Filippo Gavazzeni bahkan mengapresiasi gerakan yang dilakukan di Kota Bandung dalam penyediaan lahan untuk ketahanan pangan.

"Memang betul, karakteristik tanah menjadi bagian terpenting dalam urban farming khususnya tematik," ujar Filippo.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Filippo mengatakan, Kota Bandung mampu memenuhi kebutuhan pangan sendiri di wilayah masing-masing.

"Bisa dilihat bahwa Kota Bandung memenuhi kebutuhan pangan sendiri. Ini bagus soalnya jadi contoh banyak kota negara mau mengimplementasikan di negara masing-masing," katanya.

Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengatakan, saat ini terdapat lebih dari 300 kelompok Buruan Sae di Kota Bandung.

Harapannya gerakan tersebut bisa masif juga dimanfaatkan sebaik mungkin oleh masyarakat.

"Lebih dari 300 kelompok, rata-rata mandiri berikut ada juga pendamping oleh dinas maupun perguruan tinggi juga berbagai pentaheliks," kata Yana.

Kota Bandung sendiri, berkolaborasi dengan beberapa pihak diluar pemerintahan agar acara Konferensi Internasional U20 dan Milan Urban Food Policy Pact (MUFPP) Asia Pasific Regional Forum ini berjalan lancar.

Salah satu dukungan besar berasal dari PT Cahaya Anugrah Firdaus sebuah perusahaan yang bergerak dibidang IT , yang konsen dalam pengembangan teknologi kebermanfaatan kepada masyarakat.

“Saya senang melihat kolaborasi di acara internasional ini, kerja sama antara Pemerintah dan Komunitas BuruanSaeBdg, membuat CAF tergugah untuk mendukung acara ini agar bisa lancar dan sesuai yang diharapkan semua," ujar Direktur PT Cahaya Anugrah Firdaus, Kang Yanuar.

Setelah acara Konferensi ini, PT CAF Group ini akan memulai konsentrasi kepada pengembangan pertanian organik berbasis kelompok tani masyarakat ( Hulu ke Hilir ).

“ Kami memulai konsen bergerak dibidang pertanian ini," katanya.

Menurut Kang Yanuar, pihaknya tergerak mengembangkan pertanian organik tujuannya untuk enguatan ekonomi masyarakat, Menjaga Ketahanan Pangan Warga, Menekan Inflasi, Edukasi pertanian warga secara berkala, Membuka peluang usaha, Regenerasi Petani.

"Serta untuk menjaga lingkungan warga tetap sehat ,asri, dan bermanfaat," katanya.

Berita Terkait

Image

Bandung Masih Aman dari Cacar Monyet, Ini Tips Cara Menghindarinya

Image

Prakiraan Cuaca Jabar 15 Februari 2022, BMKG Ingatkan Hujan Disertai Petir Ini Daerahnya

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image