Agama

Gerhana Bulan, Semua Masjid di Bandung Menggelar Shalat Gerhana

Shalat gerhana bulan di salah satu masjid di Kota Bandung
Shalat gerhana bulan di salah satu masjid di Kota Bandung

Menjelang gerhana bulan, tepatnya sejak pukul 17.00 WIB gema takbir mulai terdengar dari masjid-masjid yang ada di Kota Bandung. Hal tersebut, sebagai tanda akan berlangsungnya peristiwa gerhana bulan, Selasa 8 November 2022.

Gerhana bulan awal berlangsung dari pukul 16.09 WIB. Lalu awal total di pukul 17.16 WIB. Pertengahan gerhana 17.59 WIB. Akhir total 18.41 WIB. Dan akhir gerhana 19.49 WIB.

Salah satu masjid yang menggelar salat gerhana bulan adalah Masjid Nurul 'Izzah di Jalan Aglaonema Residence, Cisaranten Kulon. Para jemaah pun mulai berdatangan satu per satu memenuhi masjid kecil ini sembari takbir terus dikumandangkan.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Selepas salat Magrib berjemaah, dilanjut takbir singkat, kemudian shalat gerhana berjamaah pun dimulai dari pukul 18.18-18.32 WIB.

Imam sekaligus khutbah dilakukan oleh Ustadz Afif Nasrullah. Dalam khutbahnya, Afif menyampaikan sepenggal hadis riwayat Imam Bukhari

"Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah, dan tidak akan mengalami gerhana disebabkan karena mati atau hidupnya seseorang. Jika kalian melihat gerhana, maka banyaklah berdoa kepada Allah, bertakbirlah, dirikan shalat dan bersedekahlah," papar Afif.

Afif mengisahkan, dahulu ketika terjadi peristiwa gerhana, masyarakat Indonesia banyak yang memukul-pukul pentungan di pos kamling. Meyakini jika Buta Ijo turun ke bumi sehingga harus diusir.

"Ibu-ibu yang hamil besar harus merangkak ke bawah ranjang agar selamat. Lalu, anak-anak harus dicukur sebelah agar kulitnya tidak belang. Itu merupakan tradisi yang Islam luruskan jika gerhana ini merupakan tanda kebesaran Allah," katanya.

Melalui momentum gerhana bulan ini, ia menyampaikan, perlunya masyarakat terutama umat muslim untuk mentadaburi alam semesta yang telah Allah ciptakan tetap pada porosnya. Tak ada yang bertabrakan satu sama lain.

"Gerhana bulan adalah fenomena besar yang tak mungkin dikendalikan manusia. Harus menjadi momen bertafakur, berpikir oleh kita. Benda-benda yang ada di langit bersujud kepada Allah, masa kita manusia yang berakal tidak mau bersujud pada Allah," paparnya.

Perisiapan pun telah dilakukan dari beberapa hari lalu. Rika Wartika, Penanggung Jawab Majelis Taklim Masjid Nurul 'Izzah mengatakan, informasi mengenai shalat gerhana berjamaah telah disebarkan dari grup WA hingga media sosial.

"Kita sebarkan postingan di grup WA dan media sosialnya juga. Agar mengajak banyak warga untuk ikut salat gerhana berjamaah," kata Rika.

Sekitar 70 orang jamaah hadir mengikuti shalat gerhana di masjid ini. Para pengurus juga menyediakan cemilan gratis untuk para jamaah yang hadir.

Selepas khutbah, kegiatan dilanjutkan dengan shalat Isya berjamaah.

Kondisi serupa terjadi di Masjid Al Hidayah Sindanglaya. Para jamaah sudah berdatangan ke masjid sebelum shalat magrib. Semua, melantunkan takbir saat gerhana bulan terjadi.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image