10 Tips Berolahraga di Bulan Ramadhan Tetap Bugar Tanpa Puasa Batal

Gaya Hidup  
Aktivitas olahraga saat puasa di Kiara Artha Park/Humas Pemkot Bandung
Aktivitas olahraga saat puasa di Kiara Artha Park/Humas Pemkot Bandung

Bulan Ramadhan tak bisa dijadikan alasan untuk kita bermalas-malasan atau hanya mengisi waktu dengan rebahan. Karena, meskipun sedang berpuasa, menjaga kesehatan fisik dengan olahraga pun perlu dilakukan.

Pelatih Sparko Artha Park, Voni Fitria mengatakan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan jika ingin mengisi waktu dengan berolahraga di Ramadhan. Berikut tipsnya:

1. Olahraga sebenarnya membutuhkan nutrisi untuk menjadi energi kita. Sehingga tubuh kita harus terpenuhi oleh nutrisi yang baik.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

2. Mengonsumsi "light meal" saat berbuka puasa. Pilihlah minuman dan makanan yang mengandung gula, tapi jangan sampai berlebihan.

"Untuk dijadikan sebagai starter saja, recovery post workout. Beres shalat tarawih baru kita mengonsumsi makanan yang berat," katanya.

3. Saat makan sahur usahakan empat sehat lima sempurna agar bisa menunjang kegiatan olahraga. Untuk waktunya sendiri, lebih baik dilakukan saat sore hari menjelang waktu berbuka.

4. Saat bulan puasa, sebenarnya kita juga bisa olahraga di pagi hari. Hanya lebih baik memang di sore hari menjelang waktu berbuka. Olahraganya bisa dari pukul 16.00-18.00 WIB sambil kita menunggu buka puasa.

5. Olahraga itu baiknya 1-2 jam. Cuma intensitasnya yang perlu dikurangi dari hari biasa. Misalnya, dalam satu set biasanya terdiri dari empat gerakan. Satu setnya 30 detik, kita kurangi jadi 15 detik.

"Atau biasanya kita lakukan cepat, intensitasnya dikurangi jadi lambat.

Sebetulnya olahraga saat bulan puasa itu lebih untuk menjaga metabolisme tubuh biar tidak terlalu kendor saat sudah tidak puasa," katanya.

6. Sebenarnya, bisa saja olahraga dilakukannya pagi hari saat Ramadhan. Namun, ini tergantung dari imun masing-masing orang. Sebab ketika olahraga biasanya tubuh akan mudah dehidrasi.

"Olahraga di pagi hari itu kurang efektif karena bisa mengakibatkan dehidrasi. Sedangkan kalau kita berolahraga hidrasinya harus cukup," katanya.

7. Lebih baik olahraga di sore hari karena setelah selesai berolahraga, kita bisa langsung berbuka puasa dan cukup minum.

8. Untuk masyarakat umum, berolahraga ringan seperti kalistenik. Kalistenik merupakan olahraga yang menggunakan beban berat tubuh sendiri, seperti push up, sit up, tapi lebih banyak variasinya.

9. Sekarang lagi tren juga olahraga lari. Tapi disesuaikan intensitasnya. Jangan sampai ketika kita olahraga saat puasa, intensitasnya malah tinggi. Nanti jadi bahaya, bisa heat exhaustion,

Dampaknya bisa menjadi dehidrasi. Dehidrasi pun ada tingkatannya, dari yang ringan, sedang sampai ke tingkat berat.

"Lalu, bisa juga pusing, mual, bahkan sampai muntah. Nanti malah batal puasanya," katanya.

10. Jika seseorang baru memulai olahraga di bulan Ramadan bisa dilakukan seminggu sekali. Kemudian setelah terbiasa, bisa dinaikkan jadi seminggu dua kali atau tiga kali. Sampai bisa menjadikan kegiatan olahraga itu sebagai life style.

"Kalau mau cari sehat, minimal sempatkan seminggu 2-3 kali. Tapi, kalau mau cari progres minimal lima kali dalam seminggu. Intinya kunci olahraga itu di konsisten," imbuhnya.

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image