Umum

Aplikasi Kemoterapi, Hantarkan Mahasiswi Unpad Ini Raih Golden Ticket di Hackathon Boston

Mahasiswa Profesi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Anis Rohmasari/Humas Unpad 
Mahasiswa Profesi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Anis Rohmasari/Humas Unpad

BANDUNG---Bersama timnya, Mahasiswa Profesi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Anis Rohmasari, membuat aplikasi CERVA (Chemoterapy Virtual Assistant). Aplikasi ini, menggunakan Generative AI untuk menjadi asisten virtual pasien kemoterapi dengan menyediakan chat bot dan rekomendasi nutrisi terintegrasi.

Berkat karyanya ini, Anis Rohmasari terpilih menjadi Outstanding Participants pada ajang hackathon “Biofarma x MIT Hacking Medicine 2023” yang diselenggarakan di Bali, 24-27 Agustus 2023 kemarin.

Acara tersebut merupakan hasil kolaborasi Biofarma dengan Massachusets Institute of Technology (MIT) Hacking Medicine.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Kegiatan ini diikuti 200 peserta yang terpilih berdasarkan seleksi yang diikuti lebih dari 1.000 orang. Peserta terpilih berasal dari berbagai bidang, seperti tenaga medis, pelaku bisnis, desainer, farmasi, teknisi, dan lainnya. Acara tersebut bertujuan untuk mendisrupsi masalah kesehatan dan mencari solusi terbaik melalui gabungan antara teknologi dan ilmu medis.

“Hackathon berjalan kurang lebih 48 jam. Kita dari strangers, kenalan, dan langsung bikin tim disana. Brainstorming bareng kira-kira mau bahas masalah apa ya yang ada di dunia kesehatan,” ujar Anis Rohmasari yang akrab disapa Sari, seorang dokter muda yang saat ini tengah melakukan praktik di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, dikutip dari website resmi Unpad.

Selama dua hari, Sari bersama tim mengangkat permasalahan kanker yang sempat dirasakan saat ia menjadi caregiver kanker. Jadi kalau pasien kanker suka bingung bisa makan A, B, C gitu atau enggak selama kemoterapi.

"Kami ingin coba bantu dengan memberikan informasi yang paling evidence-based sehingga nutrisi selama kemoterapi tidak hanya membantu meningkatkan imun, tapi juga bisa meminimalisir efek samping kemoterapi,” paparnya.

Sari memenangkan Golden Ticket sebagai Outstanding Participants, dipilih oleh tim MIT Hacking Medicine secara langsung, dan mendapatkan undangan fully funded untuk mengikuti acara induk MIT Grand Hack di Boston pada April 2024 mendatang.

Sebelumnya, Sari juga merupakan alumnus peserta Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) 2021 ke University of Glasgow, Skotlandia.

Sari juga pernah menyabet juara pertama pada lomba Global Health Case Challenge yang diselenggarakan oleh World Pre-Health Conference University of Harvard pada 2021. Minatnya yang tinggi dalam dunia kesehatan membuat ia berharap suatu hari dapat menciptakan sebuah breakthrough dalam dunia medis yang dapat membantu banyak orang.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image