Anak Panti Banyak yang Bermasalah dengan Gigi, FK Unisba Ungkap Ini Penyebabnya

Umum  
FK Unisba memeriksa kesehatan gigi dan mulut pada anak di Panti Asuhan Baitus Syukur dan Tunas Melati
FK Unisba memeriksa kesehatan gigi dan mulut pada anak di Panti Asuhan Baitus Syukur dan Tunas Melati

BANDUNG---Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Unisba melakukan kegiatan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut pada anak di Panti Asuhan Baitus Syukur dan Tunas Melati. Kegiatan ini dilakukan, untuk mempermudah akses pelayanan kesehatan gigi dan mulut.

Kegiatan tersebut diketuai oleh drg Siska Nia Irasanti, MM dengan anggota tim yaitu drg Yuniarti Mkes dan dr Febriana Kurniasari M Kes, A3M beserta tim mahasiswa yaitu Nurindah, Rajki Septiano, Malika Alifia, Siti Zalfa, Dzulfikar Ibnu, dan Alvin Elfaridzi ini, disambut antusias oleh anak-anak asuh.

Menurut Ketua Kegiatan, drg Siska Nia Irasanti, pihaknya melakukan pemeriksaan gigi dan gusi secara menyeluruh pada semua anak asuh. Dari hasil pemeriksaan didapatkan bahwa hampir seluruh anak asuh mengalami masalah pada gigi ringan hingga sedang dengan atau tanpa gejala.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Setelah pemeriksaan gigi, kata dia, anak-anak asuh diberikan saran untuk masing- masing masalah gigi yang dialami.

"Secara keseluruhan acara ini berjalan dengan baik dan tentunya dengan dukungan dari Ketua Pengurus Panti," ujar drg Siska, Kamis (28/9/2023).

Menurut drg Siska, berdasarkan pengakuan Pengurus Panti, masalah kesehatan gigi memang seringkali terjadi pada anak-anak asuh, namun tidak mendapatkan penanganan segera.

"Kebanyakan dari mereka hanya membeli obat penahan nyeri tanpa berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan," katanya.

Dengan diadakannya pemeriksaan kesehatan gigi ini, kata dia, diharapakan anak-anak asuh dapat mengetahui kondisi kesehatan gigi nya dan dapat melakukan langkah antisipasi atas kemungkinan terjadinya masalah pada gigi yang lebih lanjut.

Sakit gigi, kata dia, merupakan gejala yang sering dialami baik pada usia muda ataupun produktif bahkan di usia lanjut. Kesadaran pemeriksaan dan pemeliharaan gigi di Indonesia masih rendah, seringkali datang ke Rumah Sakit atau Klinik dalam kondisi gigi sudah bermasalah, seperti berlubang, gusi bengkak dan lain-lain.

"Bila datang dalam keadaan gigi sudah bermasalah sebenarnya sudah agak terlambat, sebaiknya kontrol dalam keadaan gigi masih sehat setiap 6 bulan sekali supaya menghindari infeksi pada gigi," katanya.

Selain melakukan kontrol gigi 6 bulan sekali, kata dia, juga diharuskan menyikat gigi minimal dua kali sehari, yaitu saat setelah makan pagi dan malam sebelum tidur. Menurutnya, ada beberapa manfaat yang kita dapatkan jika melakukan pemeriksaan gigi secara berkala, salah satunya adalah dapat mendeteksi masalah pada gigi sedini mungkin sehingga mendapatkan treatment secara cepat dan dapat menghemat biaya perawatan serta mencegah rasa tidak nyaman akibat infeksi gigi lanjut.

"Pengenalan dan perawatan kesehatan gigi secara dini adalah sangat penting, mengingat banyak anak dengan tingkat frekuensi karies atau lubang yang cukup tinggi dan masih banyak yang belum tertangani," paparnya.

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image