Bandung Pisan

Darurat Sampah di Bandung Sisa 16 Hari Lagi, Sekda Intruksikan Aparatur Kewilayahan Lakukan Ini

Sekda Kota Bandung Ema Sumarna meninjau tempat pengolahan sampah/Humas Pemkot Bandung
Sekda Kota Bandung Ema Sumarna meninjau tempat pengolahan sampah/Humas Pemkot Bandung

BANDUNG---Pada masa darurat sampah, Wali Kota Bandung telah menerbitkan Surat Edaran dan juga Instruksi terkait pengelolaan sampah. Sekda Kota Bandung, Ema Sumarna pun melaksanakan safari di 3 kecamatan.

Ema mengunjungi Kecamatan Cicendo, Andir dan Astanaanyar.

Menurutnya, masa darurat sampah di Kota Bandung hingga 25 Oktober 2023. Oleh karenanya, Ema mengajak seluruh elemen masyarakat untuk lebih memperhatikan masalah sampah.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

"Masa darurat sampah itu sampai 25 oktober 2023, tinggal 16 hari lagi kalender. Sampah di Kota Bandung ini progresnya sudah berjalan baik. Namun untuk ideal masih jauh, soalnya masih tergantung ke TPA, " ujar Ema di sela-sela kegiatan, Senin 9 Oktober 2023.

Ema mengatakan, sampah di Kota Bandung 1600 ton per hari, dengan jumlah TPS 135. Dengan itu, ia mengajak untuk memilah sampah mulai dari sumbernya yaitu rumah masing-masing.

"Seperti contoh di Kantor Kecamatan Cicendo ini, sampah sisa makanan atau organiknya dimasukan ke Loseda (Lodong Sesa Dapur), anorganiknya dimasukan ke keranjang dan bermitra dengan pengepul dikelola oleh tim Gober (Gorong-gorong dan Kebersihan)," papar Ema yang juga Ketua Harian Penanggulanan Darurat Sampah Kota Bandung.

Ema mengingatkan, camat dan lurah wajib memperhatikan masalah sampah di wilayahnya.

"Camat dan lurah diwajibkan keseharian itu di kantor sudah tidak boleh memproduksi sampah anorganik," katanya.

Ema mengatakan, sudah banyak wilayah yang menjadi percontohan soal pengelolaan sampah, sehingga tidak ada lagi sampah di wilayah.

"Seperti di kelurahan Antapani Tengah, Sukajadi dan beberapa wilayah lainnya yang sudah sukses mengelola sampah. Jadi tinggal belajar caranya kesana tiap wilayah itu," katanya.

Sementara itu, Camat Andir, Budi Rahmat Taufik mengungkapkan, wilayahnya sudah menerapkan pemilahan sampah dari hulu.

"Kawasan Bebas Sampah di Andir sudah 27,78 persen, sudah 54 RW. Sudah diterapkan di 6 kelurahan Campaka, Maleber, Garuda, Dunguscariang, Ciroyom dan Kebon Jeruk," katanya.

Adapun lubang penimbunan sampah di Kecamatan Andir, 225 lubang. Berupa bata terawang, lubang sampah, Loseda, dan Biopori yang terbagi di masing-masing keluahan se-kecamatan Andir.

"Kita terus berjalan dan diupayakan ini diterapkan oleh semua masyarakat, " katanya.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image