ISBI Bandung Gelar Pekan Film, Ada Kelas Sinema Hingga Penganugerahan
BANDUNG----Program Studi Televisi dan Film Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung menggelar "Pekan Film". Tahun ini, event tersebut sudah berlangsung dari tanggal 28 November hingga 2 Desember 2023.
Acara ini diadakan di Gedung Kesenian Sunan Ambu ISBI Bandung, yang akan menjadi saksi keberagaman sinergitas dan kreativitas dalam industri perfilman nasional.
Menurut Ketua Program Studi Televisi dan Film ISBI Bandung, Dara Bunga Rembulan, MSn, acara ini mengintegrasikan program edukatif dan apresiasi film. Para peserta, dapat terlibat beragam kegiatan yang dirancang untuk meningkatkan ilmu dan menghargai karya film.
"Pekan Film ini menyelenggarakan program edukatif mengenai industri film melalui Kelas Sinema dan Bincang Sinema bersama para profesional terkemuka," ujar Dara.
Selain itu, kata dia, serangkaian screening film dilaksanakan untuk memberikan apresiasi kepada berbagai karya film, yang akan diakhiri dengan Malam Penganugerahan Festival Film Budaya Nusantara (FFBN) pada hari terakhir.
Menurutnya, pekan Film ISBI Bandung bukan sekadar festival, melainkan sebuah gerakan untuk mensinergikan. Serta, membangun ekosistem film yang berkelanjutan di wilayah Pendidikan film.
"Ini adalah tempat pertemuan bagi para stakeholder dan penggiat dalam narasi visual yang estetik," katanya.
Salah satu rangkaian program Pekan Film, kata dia, adalah Festival Film Budaya Nusantara (FFBN). Sejak dimulai pada tahun 2018, FFBN yang digagas oleh Prodi Televisi dan Film Fakultas Budaya dan Media, Institut Seni Budaya Indonesia Bandung, telah menjadi wadah penting bagi sineas film fiksi dan dokumenter untuk mengeksplorasi dan menyebarluaskan Budaya Nusantara.
Tahun ini, kata dia, FFBN mengangkat tema 'Lestari'. Festival ini, mengundang para generasi muda untuk menjadi bagian pelestari budaya melalui film, mengubahnya menjadi sarana efektif untuk mengangkat dan melestarikan isu kebudayaan.
"FFBN tidak hanya sekedar kompetisi film, tetapi juga sebuah ajang apresiasi dan pertemuan yang mendukung sineas untuk terlibat aktif dalam pelestarian budaya," katanya.
Tahun ini, kata dia, dengan tema 'Lestari', pihaknya ingin mengajak seluruh sineas untuk menyampaikan kecintaan mereka terhadap Budaya Nusantara, menunjukkan keberlanjutan budaya melalui ekspresi kreatif yang unik dan bermakna.
"Kami mengajak semua penggiat perfilmanSi dan budaya untuk bergabung dalam perayaan ini, menjadi saksi dari sinergi antara sinema dan kelestarian budaya yang kami tawarkan," katanya.