Dorong UMKM di Jabar Naik Kelas, Program Amalpreneur Academy Diluncurkan
BANDUNG---Program inovatif, Amal Preneur Academy diluncurkan. Program ini, bertujuan untuk memberikan pendampingan kepada 236 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di seluruh Jawa Barat yang digagas Laznas Rumah Amal Salman.
Program ini, memiliki fokus utama pada pertumbuhan bisnis dan pencapaian kemandirian yang berkelanjutan. Kolaborasi yang melibatkan Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia, YPM Salman ITB, Pusat Halal Salman, Kataliz, dan Lazis Darul Hikam guna memperkuat komitmen bersama untuk mendukung para pelaku UMKM dalam mengembangkan usaha mereka.
“Alhamdulillah, antusiasme para pelaku bisnis UMKM sangat tinggi," ujar Kapro Program Amal Preneur Academy, Muhammad Akbar Fajar Siddiq, Senin (12/2/2024).
Terbukti, kata dia, ada 297 pendaftar dari berbagai kategori bisnis F&B, Industri Kreatif dan Agribisnis. "Dari semua pendaftar ini kita kurasi dan lolos untuk memasuki tahap inkubasi sebanyak 236 UMKM yang akan kita dampingi selama 2 bulan ke depan,” katanya.
Selain itu, kata dia, program ini juga akan menampilkan sesi diskusi dengan dua orang pembicara yang berpengalaman dalam dunia bisnis. Yaitu Ina Wiyandini, Founder dan Owner Ina Cookies, serta Aditia Zulfikar, pemilik Rumah Makan Steak Ranjang.
"Kedua pembicara ini akan berbagi pengalaman dan ilmu kepada para peserta," katanya.
Sehingga, kata dia, diharapkan para peserta tidak hanya mendapatkan panduan praktis, tetapi juga dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk memperluas jaringan, belajar dari para ahli, dan memperoleh wawasan baru dalam mengelola bisnis mereka.
Dengan demikian, kata dia, program ini dapat menjadi dorongan bagi pertumbuhan ekonomi umat di wilayah tersebut. Kegiatan tersebut, berlangsung pada Sabtu, 10 Februari 2024, di Aula SMA Darul Hikam Unggulan Bandung.
Menurutnya, dengan semangat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi umat, Laznas Rumah Amal Salman berharap bahwa Amal Preneur Academy dapat memberikan kontribusi positif dan berkelanjutan bagi UMKM khususnya di Jawa Barat.
"Program ini juga diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat dan memperkuat perekonomian daerah," katanya.