BPRS Al Salaam Gandeng Salman Berantas Buta Huruf Al Quran
BANDUNG---Angka buta huruf Al Quran di Indonesia hingga saat ini masih tinggi. Berdasarkan data dari Dewan Masjid Indonesia (DMI), ada 72 persen umat Islam di Indonesia yang buta huruf Al Quran.
Data tersebut lebih besar daripada data BPS di tahun 2018 yang menyatakan angka buta huruf Al Quran di Indonesia hanyalah 53,57 persen.
Sebagai solusi dari masalah tersebut, Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Al Salaam meluncurkan sebuah program layanan keuangan deposito wakaf untuk pengentasan buta huruf Al Quran, bernama Nafila Plus.
Nafila Plus sendiri merupakan sebuah tabungan akad Mudharobah Muthlaqoh yang diwakafkan dalam jangka waktu tertentu, untuk dikelola melalui BPRS Al Salaam. Tujuannya, mendapatkan bagi hasil yang dimanfaatkan untuk mendanai program kemanfaatan sosial, dalam hal ini, mensyiarkan Al Quran ke pelosok negeri.
BPRS Al Salaam pun, menggandeng Wakaf Salman sebagai mitra kolaborasinya. Yakni, mengadakan penandatanganan kerja sama antara kedua belah pihak. Yaitu, Direktur Utama BPRS Al Salaam, Ichwanda Munir, dan Direktur Utama BPRS Al Salaam, Ichwanda Munir, belum lama ini.
Menurut Direktur Utama BPRS Al Salaam, Ichwanda Munir, tujuan kerja sama ini adalah untuk melakukan pengelolaan wakaf uang temporer yang berhasil digalang oleh Wakaf Salman dari para Wakif (donatur).
"Serta, dikembangkan secara produktif melalui produk Nafila Plus dalam jangka waktu 1 tahun,” ujar Ichwanda Munir, Selasa (19/3/2024).
Menurutnya, setelah 1 tahun, wakaf uang tersebut akan dikembalikan ke Wakaf Salman. Kemudian, akan diteruskan kepada para Wakif atau donaturnya. Selama jangka waktu 1 tahun tersebutlah, program Syiar Sejuta Mushaf akan terus berjalan berkat deposito yang dikembangkan oleh BPRS Al Salaam, yang kemudian dananya digunakan untuk pendistribusian Al Quran ke pelosok Indonesia.
“Ya, nanti hasil deposito wakaf tersebut akan disalurkan ke program Syiar Sejuta Mushaf," katanya.
Sementara menurut Direktur Utama BPRS Al Salaam, Ichwanda Munir, program tersebut, merupakan program pembagian mushaf Quran ke daerah-daerah pelosok di Indonesia, termasuk Masjid dan Pondok Pesantren.
Hari mengatakan, melalui program Syiar Sejuta Mushaf ini, artinya para Wakif atau donatur telah turut memberantas dan menekan angka buta huruf Al Quran. Serta, menumbuhkan minat belajar para santri untuk lebih memahami Al Quran, baik di kehidupan sehari-hari, maupun ketika mengaji.
“Insya Allah ini adalah gebrakan baru. Pertama, ini adalah upaya kita bersama sebagai umat Muslim dalam menekan angka kebutaan huruf Al Quran di berbagai wilayah Indonesia," katanya.
Kedua, kata dia, program ini merupakan program pertama Wakaf Salman dan BPRS Al Salaam dalam menggunakan skema Cash Waqf Linked Deposit (CWLD).