Wisata

Masyarakat Indonesia yang Berobat ke Malaysia Terus Meningkat, Ini Penyebabnya!

Ilustrasi RS di Malaysia
Ilustrasi RS di Malaysia

Malaysia kini menjadi salah satu alternatif destinasi wisata medis untuk masyarakat Indonesia. Bahkan, jumlah masyarakat yang berobat terus meningkat seiring berjalannya waktu.

Penyebabnya, karena faktor biaya yang lebih murah dibandingkan Singapura, dengan teknologi medis yang dinilai setara.

Tingginya kunjungan masyarakat Indonesia untuk melakukan wisata medis ke Malaysia salah satunya diakui Assistant Director International Business Development Sunway Healthcare, Faith Tang.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Menurut Faith Tang, jumlah pasien dari Indonesia mencapai 50 persen dari total pasien internasional Sunway Medical Centre di Malaysia.

Berdasarkan data rumah sakit tersebut, pasien internasional mereka tersebar di 170 negara di dunia.

"Nomor satu pasien internasional kami berasal dari Indonesia," katanya di Bandung, Jumat (1/3).

Faith Tang menuturkan setidaknya ada tiga alasan utama mengapa banyak warga negara Indonesia yang lebih memilih berobat ke rumah sakit di Malaysia, seperti ke Sunway Medical Centre di Kuala Lumpur dan Penang.

"Pertama biaya layanan medis di kami jauh lebih murah tiga kali lipat dibandingkan dengan Singapura. Walaupun lebih murah tapi kualitasnya sama," kata Faith Tang.

Alasan kedua, kata Faith Tang, faktor bahasa antara Malaysia dan Indonesia yakni Melayu. Selain alasan jaraknya yang relatif dekat, faktor bahasa yang sama juga membuat banyak orang Indonesia berobat ke Malaysia.

"Lalu saat harus tinggal di Malaysia untuk berobat, orang Indonesia tidak susah mencari makanan halal dan hotel yang murah," katanya.

Selain itu, kata Tang, faktor alat-alat medis yang canggih dan lengkap yang dimiliki Sunway Medical Centre, Malaysia menjadi alasan ketiga yang membuat orang Indonesia mau berobat ke sana.

Sejumlah alat medis dengan teknologi kekinian yang ada di sana diantaranya Mako SmartRobotics: Instalasi pertama di Malaysia untuk operasi artroplasti selain memiliki sistem lutut Rosa, Radixact-X9 Tomotherapy, pertama istalasi di Malaysia yang dipasang untuk menyediakan pemantauan waktu nyata, ultra-presisi, perencanaan perawatan yang cerdas dan pengiriman ke tumor.

Lalu Leksell Gamma Knife ICON - rumah sakit pertama di Asia Tenggara untuk tumor otak dan da Vinci Si Surgical System - rumah sakit swasta pertama di Malaysia dengan generasi ke-3 dan model terbaru dari sistem bedah robot (da Vinci) untuk operasi invasif minimal.

Umumnya, kata dia, pasien berobat ke rumah sakit tersebut untuk perawatan kanker, hematologi, terapi radionuklida bertarget, operasi berbantuan robotic, transplantasi tulang sumsum, kidney transplant, paediatric cardiac surgery, ortopedi, gastroenterologi, neurologi dan bedah saraf, jantung dan pembuluh darah, yang menjadi spesialisasinya.

Faith Tang memprediksi, jumlah kunjungan wisatawan medis dari Indonesia akan melonjak mulai April ini.

Pasalnya, mulai 1 April 2022 Malaysia mulai kembali membuka pintu gerbang negaranya untuk kunjungan wisata.

Namun, syaratnya, mereka yang berkunjung ke Malaysia harus sudah mendapatkan vaksin booster (dosis ketiga).

Optimisme itu, kata dia, juga tidak terlepas dari tren kunjungan wisatawan medis asal Indonesia ke Malaysia.

"Keunggulan perawatan medis di Malaysia dibandingkan Singapura adalah biaya yang harus dikeluarkan hanya sepertiga Singapura, untuk teknologi yang sama," katanya. Arie Lukihardianti

Berita Terkait

Image

Pulang ke Indonesia, Pesan Atalia untuk Eril Menguras Air Mata: Mamah Titipkan ke Pemilikmu

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image