Selain Jorok, Ini Bahaya Pakai Baju Baru Tanpa Dicuci Dulu

Gaya Hidup  
Ilustrasi pakaian. Dok. Pixabay
Ilustrasi pakaian. Dok. Pixabay

BANDUNG -- Memang menyenangkan jika kita dapat membeli baju baru dan tidak sabar untuk segera memakainya. Datangnya Bulan Ramadhan akan membuat sebagian besar umat Muslim akan mempersiapkan baju baru untuk Idul Fitri.

Beberapa orang setelah membeli baju-baju tersebut mungkin langsung menyimpannya di lemari dan kemudian digunakan pada hari raya. Padahal, seperti yang dilansir dari laman Huffpost, bahan kimia dari proses pembuatan baju itu dapat menimbulkan masalah pada kulit.

1. Polusi udara di sekitar pabrik

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Orang akan menilai bahwa baju baru merupakan baju yang bersih karena masih terbungkus oleh plastik dan belum ada yang menyentuhnya. Padahal baju-baju tersebut bisa berbahaya untuk kulit jika mereka mengandung racun.

Founder Old Bull Lee, perusahaan baju pria, Lee W. Johnson menjelaskan sebagian besar pabrik pakaian berlokasi di kawasan industri. Artinya, dengan tingginya mobilitas orang, truk, dan pabrik lain disekitarnya tentu kualitas udara sekitar pabrik yang patut dipertanyakan. Bisa jadi sirkulasi polutan yang dapat menempel pada bahan pakaian.

2. Bahan kimia berbahaya

Belum tentu pabrik yang memiliki sirkulasi udara yang baik menjamin terbebas dari bahan beracun. Karena bahan kimia yang ada di pakaian bisa saja menggunakan bahan kimia berbahaya.

Menurut Johnson, berikut bahan kimia yang perlu kita khawatirkan seperti timbal dari bahan pewarna pigmen cerah,formaldehida juga disebut metanal/formalin yang sering digunakan untuk bahan anti kusut, PFC atau Fluorokarbon untuk memberikan efek anti air dan AZO, pewarna sintetis karsinogenik yang mudah diserap kulit dan dikaitkan dengan dermatitis.

3. Dampak dari bahan berbahaya pada baju

Dokter kulit, dokter Loretta Cilardo menemukan pasien dengan alergi dermatitis dengan ciri-ciri kemerahan, gatal yang disebabkan karena kontak langsung dengan zat tertentu. Loretta mengatakan keringat dan gesekan dengan pakaian yang ketat berpotensi menimbulkan iritasi atau alergi karena bahan pewarna dan kimiawi lainnya.

Bahan-bahan tersebut bisa luntur karena air bahkan keringat dengan tidak terlihat. Hanya bisa dirasakan dengan kemerahan dan gatal.

Orang yang memiliki kulit sensitif dan pernah mengalami eksim biasanya akan merasakan dampak ini. Tidak menutup kemungkinan orang yang tidak memiliki kondisi tersebut juga dapat terkena gejala tersebut seiring berjalannya waktu.

4. Cara cuci baju yang baik

Johnson menyarankan anda untuk membalikan pakaian dan cuci dengan air dingin untuk mempertahankan warna dan keringkan dengan rendah untuk membuang racun pada permukaan hasil manufaktur. Jika anda khawatir pakaian akan rusak karena proses pencucian, cuci dengan tangan dan hati-hati tidak masalah meskipun hanya dengan menggunakan sedikit deterjen.

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image